Sawahlunto -
Jajaran Kepolisian Resor Kota (Polresta) Sawahlunto, Sumatera Barat,
menyatakan, segera melakukan penyelidikan penyebab ledakan tambang batu
bara yang telah menewaskan satu warga.
Kapolresta Sawahlunto AKBP Moehammad Syafrial, Jumat (24/1), di Sawahlunto, mengatakan, pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan penyebab ledakan lubang tambang di Parambahan, Kecamatan Talawi, yang berjarak 12 kilometer dari Kota Sawahlunto.
"Kita akan segera melakukan penyelidikan, sebab hingga saat ini belum bisa dipastikan penyebabnya, selain adanya kandungan gas metan yang tinggi di lubang tambang Ngalau Tiga, Ombilin," kata Syafrial.
Dia menambahkan, selain kandungan gas metan yang tinggi pemicu ledakannya masih belum bisa kita pastikan, sebab itu akan dilakukan penyelidikan.
Saat ini akibat ledakan tambang batu bara di kawasan itu, satu orang telah dinyatakan meninggal dunia atas nama Zulheldi, warga Tanjung Ampalu, Kabupaten Sijunjung, yang ditemukan pada pukul 12.00 WIB di sekitar lokasi ledakan tersebut.
Sementara empat pekerja lainnya, korban yang masih terjebak reruntuhan ledakan tambang itu, hingga Jumat sore masih dalam proses pencarian tim dari pihak kepolisian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan juga dari Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), dan juga tim SAR gabungan lainnya.
Tambang yang meledak ini, merupakan milik PT Dastra. "Perlu dilakukan investigasi lebih lanjut apa sebenarnya pemicu ledakan di dalam lubang tambang tersebut," jelasnya.
Ledakan tambang sendiri di Kota Sawahlunto bukan yang pertama terjadi, sebab pada tahun 2009, ledakan tambang di daerah itu juga menyebabkan 23 orang meninggal dunia, akibat terperangkap di lubang tambang.
Kapolresta Sawahlunto AKBP Moehammad Syafrial, Jumat (24/1), di Sawahlunto, mengatakan, pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan penyebab ledakan lubang tambang di Parambahan, Kecamatan Talawi, yang berjarak 12 kilometer dari Kota Sawahlunto.
"Kita akan segera melakukan penyelidikan, sebab hingga saat ini belum bisa dipastikan penyebabnya, selain adanya kandungan gas metan yang tinggi di lubang tambang Ngalau Tiga, Ombilin," kata Syafrial.
Dia menambahkan, selain kandungan gas metan yang tinggi pemicu ledakannya masih belum bisa kita pastikan, sebab itu akan dilakukan penyelidikan.
Saat ini akibat ledakan tambang batu bara di kawasan itu, satu orang telah dinyatakan meninggal dunia atas nama Zulheldi, warga Tanjung Ampalu, Kabupaten Sijunjung, yang ditemukan pada pukul 12.00 WIB di sekitar lokasi ledakan tersebut.
Sementara empat pekerja lainnya, korban yang masih terjebak reruntuhan ledakan tambang itu, hingga Jumat sore masih dalam proses pencarian tim dari pihak kepolisian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan juga dari Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), dan juga tim SAR gabungan lainnya.
Tambang yang meledak ini, merupakan milik PT Dastra. "Perlu dilakukan investigasi lebih lanjut apa sebenarnya pemicu ledakan di dalam lubang tambang tersebut," jelasnya.
Ledakan tambang sendiri di Kota Sawahlunto bukan yang pertama terjadi, sebab pada tahun 2009, ledakan tambang di daerah itu juga menyebabkan 23 orang meninggal dunia, akibat terperangkap di lubang tambang.
Penulis : Irmansah
Sumber : ANT
Ditulis Oleh : irmansah ~ Tips dan Trik Blogspot
Sobat sedang membaca artikel tentang Polisi Selidiki Penyebab Ledakan Tambang Batu Bara di Sawahlunto. Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya